PEMBAGIAN OBAT CACING PADA ANAK-ANAK

Pembagian Obat Cacing Albendazole untuk Anak-anak: Upaya Terpadu untuk Mencegah Kecacingan dan Meningkatkan Status Gizi
Puskesmas Penebel II Melaksanakan Program Kecacingan dengan Partisipasi Komprehensif
Puskesmas Penebel II dengan bangga melaksanakan program pembagian obat cacing albendazole sebagai bagian dari upaya kesehatan masyarakat yang terencana dan efektif. Program ini bertujuan untuk menanggulangi masalah kecacingan di kalangan anak-anak dan balita, dengan sasaran khusus pada siswa TK, PAUD, SD, dan balita usia 12-59 bulan. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan anak dan mendukung pencapaian status gizi yang optimal.
Sasaran dan Pelaksanaan Program
Program pembagian obat cacing albendazole ditujukan untuk siswa di tingkat TK, PAUD, dan SD, serta balita yang berusia antara 12 hingga 59 bulan. Sasaran utama program ini adalah mencegah dan mengobati kecacingan, menurunkan angka kejadian kecacingan, mengurangi angka stunting, serta mengoptimalkan penyerapan nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, vitamin A, dan zat besi.
Pelaksanaan pembagian obat dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Setiap periode, obat cacing albendazole dibagikan secara menyeluruh kepada seluruh posyandu dan sekolah yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Penebel II. Hal ini memastikan bahwa seluruh anak yang menjadi sasaran mendapatkan akses yang adil dan merata terhadap pengobatan ini. Sasaran dalam pemberian obat cacing yaitu 1958 anak. Hasil dari pemberin obat cacing yaitu 1958 anak, sehingga sudah tercapai 100%.

Petugas dan Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini melibatkan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan dan efektivitas kegiatan. Petugas yang terlibat terdiri dari perawat desa, bidan desa, pemegang program kecacingan, kader posyandu, serta para guru sekolah. Kolaborasi ini penting untuk memastikan distribusi obat yang efisien serta memberikan edukasi yang diperlukan kepada anak-anak dan orang tua.
Proses pelaksanaan dimulai dengan pendataan jumlah sasaran di setiap posyandu dan sekolah. Data ini digunakan untuk persiapan logistik, termasuk penyediaan obat cacing albendazole dalam jumlah yang cukup. Petugas kemudian mengunjungi setiap lokasi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Dosis dan Inovasi dalam Penyampaian
Dosis obat cacing albendazole yang diberikan disesuaikan dengan rentang usia sasaran. Untuk balita usia 12 bulan hingga 23 bulan, diberikan dosis 200 mg (½ tablet). Sementara itu, untuk anak usia 24 bulan hingga 12 tahun, dosis yang diberikan adalah 400 mg (1 tablet). Inovasi yang dilakukan pemerintah dalam program ini termasuk penambahan rasa jeruk pada obat albendazole. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan rasa dan kemudahan dalam mengonsumsi obat, baik untuk dikunyah langsung oleh anak-anak maupun diminum di hadapan petugas, guru, atau orang tua.
Manfaat dan Dampak
Pembagian obat cacing albendazole memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan anak-anak. Pertama, program ini efektif dalam mencegah dan mengobati cacingan, yang merupakan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Kedua, dengan menurunkan angka kejadian kecacingan, diharapkan dapat mengurangi angka stunting, sebuah kondisi yang dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak.
Lebih jauh lagi, pengobatan ini juga berkontribusi pada optimalisasi penyerapan nutrisi penting, seperti karbohidrat, protein, vitamin A, dan zat besi. Dengan demikian, program ini mendukung upaya program gizi untuk meningkatkan status gizi anak-anak dan balita, yang pada gilirannya mendukung perkembangan fisik dan mental mereka.
Penutup
Program pembagian obat cacing albendazole yang dilaksanakan oleh Puskesmas Penebel II merupakan inisiatif kesehatan masyarakat yang penting dan terencana dengan baik. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menerapkan inovasi dalam cara pemberian obat, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak dan balita di wilayah tersebut. Melalui upaya terpadu ini, diharapkan tercapai peningkatan kesehatan secara menyeluruh dan perbaikan status gizi yang signifikan di kalangan anak-anak yang menjadi sasaran program.