Pengertian Penyakit Gawat, Penyakit Darurat, dan Penyakit Gawat Darurat

Pengertian Penyakit Gawat, Penyakit Darurat, dan Penyakit Gawat Darurat
Penyuluhan kesehatan adalah salah satu upaya penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan, termasuk mengenali tanda-tanda penyakit yang memerlukan penanganan segera. Dalam penyuluhan ini, kita akan membahas secara detail tentang penyakit gawat, penyakit darurat, dan penyakit gawat darurat. Pengetahuan ini akan membantu masyarakat memahami kondisi mana yang memerlukan perhatian medis segera dan bagaimana cara menanganinya.
Call Center Gawat Darurat Kabupaten Tabanan: 081 883 404 119
1. Pengertian Penyakit Gawat
Penyakit gawat adalah kondisi kesehatan yang mengancam jiwa seseorang tetapi tidak memerlukan tindakan segera dalam hitungan detik atau menit. Meskipun demikian, kondisi ini tetap memerlukan perhatian medis dalam waktu dekat untuk mencegah komplikasi serius atau kematian.
Ciri-ciri penyakit gawat:
- Menyebabkan ketidaknyamanan berat pada pasien.
- Dapat memburuk jika tidak segera ditangani dalam waktu beberapa jam hingga hari.
- Tidak selalu memerlukan tindakan darurat langsung, tetapi harus segera dievaluasi oleh tenaga medis.
Contoh penyakit gawat:
- Pneumonia berat: Infeksi paru-paru yang menyebabkan sesak napas, demam tinggi, dan kelemahan.
- Stroke ringan (Transient Ischemic Attack/TIA): Gejala awal seperti kelemahan sementara pada satu sisi tubuh, gangguan bicara, atau penglihatan kabur.
- Anemia berat: Penurunan hemoglobin yang signifikan, menyebabkan kelemahan, pucat, dan sesak napas.
- Hipertensi berat tanpa komplikasi akut: Tekanan darah sangat tinggi tanpa tanda kerusakan organ segera (seperti nyeri dada atau gangguan penglihatan).
2. Pengertian Penyakit Darurat
Penyakit darurat adalah kondisi yang membutuhkan penanganan segera untuk mencegah kerusakan organ atau kematian dalam waktu yang sangat singkat, biasanya hitungan menit hingga jam. Penyakit ini sering kali menunjukkan gejala yang sangat mencolok dan membutuhkan bantuan medis secepat mungkin.
Ciri-ciri penyakit darurat:
- Gejala muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat.
- Risiko tinggi kerusakan organ vital.
- Tindakan medis yang tertunda dapat mengancam nyawa.
Contoh penyakit darurat:
- Serangan jantung (infark miokard akut): Nyeri dada berat yang menjalar ke lengan kiri atau rahang, sering disertai sesak napas dan mual.
- Stroke hemoragik: Perdarahan di otak yang menyebabkan gejala seperti kelemahan mendadak, kehilangan kesadaran, atau muntah proyektil.
- Asma berat (status asmatikus): Serangan asma yang tidak merespon inhaler biasa, menyebabkan sesak napas parah.
- Pendarahan masif: Misalnya akibat trauma atau perdarahan saluran cerna, menyebabkan penurunan tekanan darah drastis.
3. Pengertian Penyakit Gawat Darurat
Penyakit gawat darurat adalah kombinasi dari kondisi gawat dan darurat. Ini adalah situasi di mana penyakit atau cedera secara bersamaan mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan segera dalam hitungan menit hingga jam untuk mencegah kematian atau kecacatan permanen.
Ciri-ciri penyakit gawat darurat:
- Gejala yang sangat berat dan memburuk dengan cepat.
- Risiko kematian sangat tinggi jika tidak ditangani segera.
- Membutuhkan penanganan medis darurat sekaligus tindakan lanjutan untuk stabilisasi.
Contoh penyakit gawat darurat:
- Syok anafilaksis: Reaksi alergi berat yang menyebabkan pembengkakan saluran napas, penurunan tekanan darah drastis, dan risiko henti jantung.
- Syok hipovolemik akibat trauma: Kehilangan darah dalam jumlah besar akibat kecelakaan, menyebabkan tekanan darah rendah dan kegagalan organ.
- Infeksi sepsis berat: Infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan kegagalan organ multipel.
- Cedera kepala berat: Misalnya akibat kecelakaan yang menyebabkan perdarahan intracranial, disertai hilangnya kesadaran.
4. Perbedaan Utama antara Penyakit Gawat, Darurat, dan Gawat Darurat
Aspek | Penyakit Gawat | Penyakit Darurat | Penyakit Gawat Darurat |
Urgensi | Tidak mendesak dalam hitungan menit. | Mendesak, harus segera ditangani. | Sangat mendesak, membutuhkan penanganan langsung. |
Ancaman terhadap jiwa | Ada, tetapi tidak langsung. | Langsung, dalam waktu singkat. | Langsung dan berat, dengan komplikasi serius. |
Contoh kondisi | Pneumonia berat, anemia berat. | Serangan jantung, stroke hemoragik. | Syok anafilaksis, sepsis berat. |
5. Langkah Penanganan untuk Masyarakat
A. Mengenali Gejala
Penting bagi masyarakat untuk mengenali tanda-tanda kondisi yang gawat, darurat, atau gawat darurat. Berikut adalah beberapa panduan sederhana:
- Sesak napas parah, nyeri dada berat, atau hilang kesadaran: Segera panggil ambulans.
- Demam tinggi dengan penurunan kesadaran: Segera bawa pasien ke rumah sakit.
- Perdarahan tidak berhenti dalam 10 menit: Lakukan penekanan pada luka dan cari bantuan medis.
B. Pertolongan Pertama
- Pastikan keamanan: Sebelum membantu orang lain, pastikan lingkungan sekitar aman.
- Cek respons pasien: Jika pasien tidak sadar, cek pernapasan dan denyut nadi.
- Panggil bantuan medis: Hubungi layanan darurat di 119 atau nomor lokal lain.
- Berikan pertolongan: Misalnya, lakukan kompresi dada pada pasien henti jantung atau berikan posisi miring pada pasien kejang.
C. Edukasi Masyarakat
- Ajarkan masyarakat tentang Golden Hour, yaitu waktu krusial untuk penanganan darurat.
- Perkenalkan tanda-tanda awal penyakit serius seperti FAST untuk stroke (Face drooping, Arm weakness, Speech difficulties, Time to call emergency).
- Dorong masyarakat untuk memiliki pengetahuan dasar pertolongan pertama seperti CPR (Cardiopulmonary Resuscitation).
6. Peran Tenaga Medis dalam Menangani Kondisi Gawat dan Darurat
Sebagai dokter, tenaga medis memiliki tanggung jawab besar dalam menangani kasus gawat, darurat, dan gawat darurat. Prosedur yang dilakukan meliputi:
- Penilaian cepat (triase): Mengidentifikasi tingkat keparahan pasien untuk menentukan prioritas penanganan.
- Stabilisasi pasien: Misalnya, mengamankan jalan napas, menghentikan perdarahan, atau memberikan cairan intravena.
- Diagnosis dan terapi lanjutan: Misalnya, pemeriksaan laboratorium atau imaging untuk menentukan penyebab kondisi pasien.
- Koordinasi rujukan: Jika fasilitas tidak memadai, rujuk pasien ke rumah sakit dengan fasilitas lengkap.

7. Daftar dan Kriteria Layanan Gawat Darurat yang Ditanggung BPJS
Merujuk Permenkes Nomor 47 Tahun 2018, berikut kriteria kegawatdaruratan:
- Mengancam nyawa, membahayakan diri dan orang lain atau lingkungan
- Adanya gangguan pada jalan nafas, pernafasan, dan sirkulasi
- Adanya penurunan kesadaran
- Adanya gangguan hemodinamik
- Memerlukan tindakan segera.
Penetapan terpenuhinya kriteria gawat darurat ditetapkan oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP).
Kategori Anak
- Anemia sedang/berat
- Apnea / gasping
- Bayi ikterus, anak ikterus
- Bayi kecil/ premature
- Cardiac arrest / payah jantung
- Cyanotic Spell (penyakit jantung)
- Diare profis (> 10/hari) disertai dehidrasi ataupun tidak
- Difteri
- Ditemukan bising jantung, aritmia
- Edema / bengkak seluruh badan
- Epitaksis, tanda pendarahan lain disertai febris
- Gagal ginjal akut
- Gangguan kesadaran, fungsi vital masih baik
- Hematuri
- Hipertensi Berat
- Hipotensi / syok ringan s/d sedang
- Intoksikasi (minyak tanah, baygon) keadaan umum masih baik
- Intoksikasi disertai gangguan fungsi vital (minyak tanah, baygon)
- Kejang disertai penurunan kesadaran
- Muntah profis (> 6 hari) disertai dehidrasi atau tidak
- Panas tinggi >40℃
- Sangat sesak, gelisah, kesadaran menurun, sianosis ada retraksi hebat (penggunaan otot pernafasan sekunder)
- Sesak tapi kesadaran dan keadaan umum masih baik
- Shock berat (profound) : nadi tidak teraba tekanan darah terukur termasuk DSS.
- Tetanus
- Tidak kencing > 8 jam
- Tifus abdominalis dengan komplikasi
Kategori Bedah
- Abses cerebri
- Abses sub mandibula
- Amputasi penis
- Anuria
- Apendicitis acute
- Atresia ani (tidak bisa BAB sama sekali)
- BPH dengan retensio urin
- Cedera kepala berat
- Cedera kepala sedang
- Cedera tulang belakang (vertebral)
- Cedera wajah dengan gangguan jalan napas
- Cedera wajah tanpa gangguan jalan napas, antara lain: a. Patah tulang hidung/nasal terbuka dan tertutup, b. Patah tulang pipi (zygoma) terbuka dan tertutup, c. Patah tulang rahang (maxilla dan mandibula) terbuka dan tertutup, d. Luka terbuka daerah wajah
- Cellulitis
- Cholesistitis akut
- Corpus alienum pada: a. Intra cranial b. Leher b. Thorax c. Abdomen d. Anggota gerak e. Genetalia
- CVA bleeding
- Dislokasi persendian
- Drowning
- Flail chest
- Fraktur tulang kepala
- Gastrokikis
- Gigitan binatang/manusia
- Hanging
- Hematothorax dan pneumothorax
- Hematuria
- Hemoroid grade IV (dengan tanda strangulasi)
- Hernia incarcerate
- Hidrochepalus dengan TIK meningkat
- Hirschprung disease
- Ileus Obstruksi
- Internal Bleeding
- Luka Bakar
- Luka terbuka daerah abdomen
- Luka terbuka daerah kepala
- Luka terbuka daerah thorax
- Meningokel/myelokel pecah
- Multiple trauma
- Omfalokel pecah
- Pankreatitis akut
- Patah tulang dengan dugaan cedera pembuluh darah
- Patah tulang iga multiple
- Patah tulang leher
- Patah tulang terbuka
- Patah tulang tertutup
- Periappendicullata infiltrate
- Peritonitis generalisata
- Phlegmon dasar mulut
- Priapismus
- Prolaps rekti
- Rectal bleeding
- Ruptur otot dan tendon
- Strangulasi penis
- Tension pneumothoraks
- Tetanus generalisata
- Torsio testis
- Tracheo esophagus fistel
- Trauma tajam dan tumpul daerah leher
- Trauma tumpul abdomen
- Traumatik amputasi
- Tumor otak dengan penurunan kesadaran
- Unstable pelvis
- Urosepsi
Bagian Kardiovaskuler
- Aritmia
- Aritmia dan shock
- Cor Pulmonale decompensata yang akut
- Edema paru akut
- Henti jantung
- Hipertensi berat dengan komplikasi (hipertensi enchephalopati, CVA)
- Infark Miokard dengan komplikasi (shock)
- Kelainan jantung bawaan dengan gangguan ABC (Airway Breathing Circulation)
- Kelainan katup jantung dengan gangguan ABC (airway Breathing Circulation)
- Krisis hipertensi
- Miokarditis dengan shock
- Nyeri dada
- Sesak napas karena payah jantung
- Syncope karena penyakit jantung
Kategori Kebidanan
- Abortus
- Distosia
- Eklampsia
- Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
- Perdarahan Antepartum
- Perdarahan Postpartum
- Inversio Uteri
- Febris Puerperalis
- Hyperemesis gravidarum dengan dehidrasi
- Persalinan kehamilan risiko tinggi dan atau persalinan dengan penyulit
Kategori Mata
- Benda asing di kornea mata / kelopak mata
- Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe
- Dakriosistisis akut
- Endoftalmitis/panoftalmitis
- Glaukoma: a. Akut, b. Sekunder
- Penurunan tajam penglihatan mendadak: a. Ablasio retina, b. CRAO, c. Vitreous bleeding Selulitis Orbita
- Semua kelainan kornea mata: a. Erosi b. Ulkus / abses c. Descematolis
- Semua trauma mata: a. Trauma tumpul, b. Trauma fotoelektrik/radiasi, c. Trauma tajam/tajam tembus
- Trombosis sinus kavernosis
- Tumororbita dengan perdarahan
- Uveitis/ skleritis/iritasi
Kategori Paru-Paru
- Asma bronchitis moderate severe
- Aspirasi pneumonia
- Emboli paru
- Gagal napas
- Injury paru
- Massive hemoptisis
- Massive pleural effusion
- Oedema paru non cardiogenic
- Open/closed pneumathorax
- P.P.O.M Exacerbasi akut
- Pneumonia sepsis
- Pneumathorax ventil
- Reccurent Haemoptoe
- Status Asmaticus
- Tenggelam
Kategori Penyakit Dalam
- Demam berdarah dengue (DBD)
- Demam tifoid
- Difteri
- Disequilebrium pasca HD
- Gagal ginjal akut
- GEA dan dehidrasi
- Hematemesis melena
- Hematochezia
- Hipertensi maligna
- Keracunan makanan
- Keracunan obat
- Koma metabolic
- Leptospirosis
- Malaria
- Observasi shock
Kategori THT
- Abses di bidang THT & kepala leher
- Benda asing laring/trachea/bronkus, dan benda asing tenggorokan
- Benda asing telinga dan hidung
- Disfagia
- Obstruksi jalan napas atas grade II/ III Jackson
- Obstruksi jalan napas atas grade IV Jackson
- Otalgia akut (apapun penyebabnya)
- Parese fasialis akut
- Perdarahan di bidang THT
- Syok karena kelainan di bidang THT
- Trauma (akut) di bidang THT ,Kepala dan Leher
- Tuli mendadak
- Vertigo (berat)
Kategori Syaraf
- Kejang
- Stroke
- Meningo enchepalitis

8. Kesimpulan
Penyakit gawat, penyakit darurat, dan penyakit gawat darurat adalah kondisi yang memerlukan perhatian medis dengan tingkat urgensi yang berbeda-beda. Penyakit gawat memerlukan penanganan dalam waktu dekat, penyakit darurat memerlukan tindakan segera, sedangkan penyakit gawat darurat membutuhkan penanganan medis yang cepat dan intensif.
Edukasi kepada masyarakat tentang mengenali tanda-tanda awal dan langkah pertolongan pertama sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Sebagai dokter, penyuluhan yang komprehensif dapat menjadi langkah efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi situasi darurat medis.
Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi medis yang serius.
Call Center Gawat Darurat Kabupaten Tabanan: 081 883 404 119