Skrining IVA: Solusi Efektif untuk Mencegah Kanker Serviks dan Meningkatkan Kesehatan Wanita

Skrining IVA: Solusi Deteksi Dini untuk Mencegah Kanker Serviks Pada Wanita Usia 30-59 Tahun
Kanker serviks, atau kanker leher rahim, adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh perempuan di Indonesia. Meskipun dapat dicegah, kanker serviks sering kali terdeteksi pada stadium lanjut, yang membuat pengobatan menjadi lebih kompleks dan tingkat kesembuhan semakin rendah. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting dalam pencegahan kanker serviks.
Apa Itu Skrining Kanker Serviks?
Skrining kanker serviks adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi lesi prakanker (sel-sel abnormal) pada serviks atau leher rahim. Lesi prakanker ini berpotensi berkembang menjadi kanker serviks dalam jangka waktu 5-10 tahun jika tidak ditangani dengan baik. Skrining bertujuan untuk mengidentifikasi lesi tersebut sedini mungkin, sehingga pengobatan bisa dilakukan sebelum sel-sel abnormal berkembang menjadi kanker.
Siapa yang Perlu Melakukan Skrining Kanker Serviks?
Skrining kanker serviks disarankan untuk wanita usia 30-59 tahun yang sudah aktif secara seksual. Pada usia ini, risiko terjadinya kanker serviks mulai meningkat, dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah perkembangan kanker. Pemeriksaan dilakukan secara terjadwal di fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan skrining, salah satunya adalah di Ruang IVA UPTD Puskesmas Penebel II.

Syarat dan Ketentuan Pemeriksaan IVA
Skrining kanker serviks dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat). Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengoleskan asam asetat 3-5% pada serviks untuk melihat adanya lesi prakanker. Hasil pemeriksaan dapat dilihat setelah satu menit, dengan perubahan warna putih pada serviks sebagai tanda adanya lesi.
Namun, sebelum melakukan pemeriksaan IVA, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh wanita yang akan melakukan skrining:
- Tidak sedang hamil: Skrining kanker serviks tidak boleh dilakukan pada wanita hamil karena dapat berisiko bagi ibu dan janin.
- Tidak sedang haid: Pemeriksaan akan lebih akurat jika dilakukan pada saat tidak sedang dalam periode menstruasi.
- Tidak melakukan aktivitas seksual 24 jam sebelum pemeriksaan: Aktivitas seksual dapat memengaruhi hasil pemeriksaan, sehingga disarankan untuk menghindari hubungan seksual setidaknya 24 jam sebelum pemeriksaan.
Proses Pemeriksaan IVA
Proses pemeriksaan IVA relatif sederhana dan cepat. Dokter atau tenaga medis akan mengoleskan asam asetat 3-5% pada serviks, kemudian mengamati perubahan warna serviks setelah sekitar satu menit. Jika terdapat lesi prakanker, serviks akan berubah menjadi putih. Lesi ini perlu segera ditindaklanjuti untuk mencegah perkembangannya menjadi kanker serviks.
Mengapa Skrining Kanker Serviks Penting?
Kanker serviks adalah salah satu kanker yang paling banyak ditemukan pada perempuan di Indonesia. Data menunjukkan bahwa kanker serviks menduduki peringkat kedua dalam jenis kanker yang paling sering menyerang perempuan setelah kanker payudara. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian kanker serviks adalah sebagian besar kasus baru ditemukan pada stadium lanjut, di mana pengobatan sudah semakin sulit dan tingkat kesembuhan lebih rendah.
Penyakit ini, meskipun berbahaya, dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini melalui skrining kanker serviks. Dengan mengetahui adanya lesi prakanker sejak dini, kita dapat melakukan penanganan yang lebih tepat sebelum sel-sel abnormal tersebut berkembang menjadi kanker yang lebih serius. Pencegahan juga bisa dilakukan dengan menghindari faktor risiko, seperti infeksi HPV (Human Papillomavirus) yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Tujuan Skrining Kanker Serviks
Tujuan utama dari skrining kanker serviks adalah untuk mendeteksi lesi prakanker sejak dini, sehingga dapat mencegah berkembangnya kanker serviks. Skrining ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini, agar lebih banyak wanita yang melaksanakan pemeriksaan secara rutin dan mengetahui kondisi kesehatan serviks mereka.
Dengan deteksi dini, wanita dapat mendapatkan pengobatan yang lebih cepat dan lebih efektif, yang pada akhirnya akan meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup.
Skrining IVA
Skrining dengan pemeriksaan IVA dilakukan secara rutin setiap hari Sabtu di Ruang IVA UPTD Puskesmas Penebel II, yang dapat diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Jadi, bagi Anda yang berada dalam rentang usia tersebut, jangan ragu untuk menjalani pemeriksaan skrining kanker serviks secara teratur. Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan!
Kesimpulan
Skrining kanker serviks merupakan langkah penting dalam mencegah kanker serviks yang sering kali terdiagnosis pada stadium lanjut. Pemeriksaan IVA, yang dapat dilakukan di Puskesmas Penebel II, memberikan kesempatan bagi wanita usia 30-59 tahun yang sudah aktif secara seksual untuk mendeteksi lesi prakanker sebelum berkembang menjadi kanker. Mengingat kanker serviks dapat dicegah melalui deteksi dini, setiap wanita perlu memanfaatkan layanan skrining ini agar kesehatan mereka dapat terjaga dengan baik.