Hepatitis pada Ibu Hamil: Pentingnya Pemeriksaan Dini untuk Menurunkan Risiko Kesakitan

Hepatitis merupakan penyakit infeksi yang sangat berbahaya dan sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena banyak penderita yang tidak menunjukkan gejala atau merasakannya secara ringan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis yang dapat menyerang hati, dan meskipun gejalanya terkadang tidak terlihat, dampak jangka panjangnya bisa sangat merusak. Hepatitis pada ibu hamil adalah hal yang harus diwaspadai karena bisa mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Virus hepatitis dapat menginfeksi tubuh melalui berbagai saluran, termasuk kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air liur, dan semen. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko dan mencegah komplikasi yang lebih serius.

Pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil merupakan salah satu langkah pencegahan yang penting dilakukan selama kunjungan ANC (Antenatal Care) pertama. Puskesmas Penebel II menyediakan layanan pemeriksaan hepatitis yang terjadwal dengan tujuan mendeteksi kemungkinan infeksi hepatitis pada ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan dengan cermat dan teliti untuk mengetahui apakah ibu hamil terinfeksi virus hepatitis yang dapat membahayakan kesehatan dirinya maupun bayinya. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan karena pada beberapa kasus, ibu hamil yang terinfeksi hepatitis tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga tidak terdeteksi tanpa pemeriksaan medis yang memadai.
Layanan pemeriksaan hepatitis di Puskesmas Penebel II dilakukan setiap hari kerja, dari Senin hingga Sabtu, mulai pukul 08.00 hingga 12.00. Waktu operasional yang fleksibel ini memberikan kesempatan bagi ibu hamil untuk datang dan melakukan pemeriksaan tanpa perlu khawatir terhambat oleh kesibukan sehari-hari. Pemeriksaan hepatitis dilakukan di laboratorium UPTD Puskesmas Penebel II dengan menggunakan alat dan prosedur medis yang sudah terstandarisasi. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi sejak dini jika ada infeksi hepatitis pada ibu hamil, sehingga penanganan dan pencegahan dapat dilakukan lebih cepat. Dengan deteksi yang cepat, diharapkan bisa mengurangi risiko penularan virus kepada bayi, serta mencegah komplikasi yang lebih serius seperti gagal hati, perdarahan, atau bahkan kematian pada ibu hamil.

Hepatitis pada ibu hamil dapat terjadi karena infeksi virus hepatitis yang ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi. Ada beberapa cara penularan yang harus diwaspadai, seperti menggunakan jarum suntik bekas pakai, hubungan seksual tanpa pelindung (seperti kondom), serta paparan cairan tubuh yang terinfeksi. Virus hepatitis juga bisa menular jika seorang ibu hamil sudah terinfeksi sebelum kehamilan atau selama masa kehamilan. Selain itu, ibu hamil yang sudah terinfeksi virus hepatitis dapat menularkan infeksi ini kepada bayinya, yang bisa berisiko tinggi mengalami hepatitis kronis di kemudian hari. Oleh karena itu, pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil menjadi salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan di wilayah kerja Puskesmas Penebel II dan menjaga kesehatan ibu serta janin. Dengan adanya deteksi dan penanganan yang tepat, diharapkan angka kematian ibu dan bayi dapat diturunkan, serta masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan.